Sabtu, 19 Mei 2012

LOKASI WISATA RAFTING DEKAT DENGAN WISATA GUNUNG BROMO PROBOLINGGO JAWA TIMUR

Arung Jeram Sungai Pekalen
Di Jawa timur ada tempat rafting yang sangat indah, airnya bening, dan alam nya sangat eksotis. Namanya sungai pekalen.
Seorang skipper instruktur rafting di sungai pekalen bertanya kepada kami seperahu “apa yang paling berbahaya dalam rafting?

Kami semua termenung diam, dengan memasang muka binggung. Sambil berusaha tebak menebak. Spontan kami menjawab “Bahaya nya kalau jatuh mas”, kalau tidak kompak , hmm kalau benggong”  dan ia pun geleng-geleng sambil berkata “salah”. Lalu kami pun bertanya balik kepada mas skipper, “apa tuh mas?” dengan muka rasa ingin tahu
Lalu ia berkata, “bahayanya ya ketagihan rafting, HAHAHA” sambil tertawa lepas.

Rafting di pekalen. Bagi para pecinta olahraga yang menantang, bukanlah tempat yang asing berarung jeram. Namun bagi yang belum pernah, rafting di sungai pekalen ini akan sangat sangat berkesan. Sungai pekalen terletak di Dusun Angin-angin, Desa Ranu Gedang dan berakhir di Dusun Gembleng, Desa Pesawahan atau Desa Condong, Kecamatan Gending. Lama perjalanan untuk mencapai sungai ini kurang lebih 3 jam jika kita berada di kota Surabaya atau Malang.
 
Rafting Pekalen dibagi menjadi 2 bagian untuk rafting, ada pekalen atas dan pekalen bawah. Jarak dari trip rafting nya pun berbeda. Untuk pekalen atas trip nya 12 km Dan pekalen bawah 10km.
Untuk rafting pekalen bawah Terdapat 32 jeram yang akan dilalui sepanjang jalur peraftingan. Masing-masing jeram punya nama sendiri. Pemberian nama-nama jeram tersebut tergolong unik, yaitu berdasarkan peristiwa yang terjadi ketika melakukan pengarungan.

Di Pekalen Atas. memiliki tingkat yang lebih tinggi untuk berarung jeram dibandingkan dengan Pekalen Bawah. namun di pekalen atas kita dapat rafting dan melewati air terjun yang sangat indah. Jarak pengarungan dari Start-Finish kurang lebih 12 kilometer yang ditempuh selama 3 jam. Rafting di pekalen tidak perlu banyak banyak mendayung, seperti halnya rafting di daerah jawa barat, karena di sungai pekalen atas jeram nya ada  55 buah seperti Welcome, Batu Jenggot, Pandawa, Rajawali, Xtravaganza, KPLA, Tripple Ace, The Fly Matador, Hiu, Cucak Rowo, Long Rapid, Good Bye. Ada pula Jeram Inul, disebut demikian karena untuk melewati jeram itu, setiap peserta harus “bergoyang bak Inul”.

Seperti biasa untuk rafting kita akan debriefing mengenai aba-aba untuk rafting, seperti dayung maju, mundur, stop, boom dan lain-lain. Di pekalen atas yang sangat special adalah kita dapat melihat indahnya 10 air terjun, saya dulu juga sempat tidak percaya. Namun setelah menghitung sendiri. Dan Betul ada 10 air terjun nya, Yang serunya kita bukan hanya melihat air terjun. Tapi kita rafting dengan melewati air terjun ini. Pertama kita akan melewati jeram yang kemudian kita akan sampai dibalik air terjun. Kemudian kita harus menyebrang melewati air terjun. Namun kali ini kita akan merasakan derasnya air terjun, karena oleh guide-nya, peserta sengaja diberhentikan tepat di bawah derasnya guyuran air terjun.

Rasanya Mantap dan dahsyat
Dijamin semua peserta akan langsung dapat merasakan segar dan derasnya guyuran air terjunnya.Selain itu kita juga dapat melihat Goa kelelawarnya dengan ratusan kelelawar yang sekali-kali memekik dan beterbangan kesana-kemari. Bau anyir dari kelelawar dan kotorannya begitu terasa ketika melewati sana. Pokoknya rafting di sungai pekalen adalah tempat yang sangat spektakuler, menurutku pekalen merupakan salah satu sungai terindah di Indonesia yang harus kita kunjungi.

Sebagai informasi tambahan.
Sungai pekalen bersumber dari mata air gunung Lamongan dan Argopuro di Jawa Timur. menurut penduduk setempat memiliki cerita historis dimana Sang Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada pernah singgah di sungai tersebut. Ada juga legenda yang menyebutkan bahwa sang Ratu Dewi Rengganis yang pernah membangun istana pernah singgah ke sungai ini sebelum melarikan diri ke gunung Argopuro. Sampai sekarang penduduk sekitar masih meyakini adanya tempat pemandian sang dewi, di tempat tersebut.

Sungai pekalen merupakan sungai permanen, karena dapat diarungi meskipun pada musim kemarau dengan arus yang tidak terlalu deras. Lain halnya pada bulan Januari hingga April dengan debit air yang tinggi arus air menjadi lebih deras karena musim penghujan. Sungai ini dikategorikan memiliki tingkat kesulitan (grade) II sampai dengan III +.

Harga Paket Arung Jeram, Songa Rafting Per Februari 2012

Daftar Harga 2012

Rafting Songa Bawah (9 Km) : Rp. 209.000 (min. 5 orang)
Rafting Songa Atas (12 Km) : Rp. 239.000 (min. 5 orang)
Harga Spesial : minimal 20 orang (hubungi hotline kami)
Fasilitas:
  • Minuman selamat datang
  • Peralatan standar (helm, dayung, pelampung, perahu karet)
  • Air mineral bekal pengarungan
  • Transportasi local (shuttle service)
  • Guide
  • Rescue team
  • Snack dan kelapa muda
  • Makan siang
  • Asuransi
Info & Reservasi : 
Hotline : (031)  71453654, 0817585446, 081357225708, 081515512808

TIPS AMAN DAN NYAMAN UNTUK KEGIATAN RAFTING

Tips Rafting / Arung Jeram

Tips arung jeram bagi anda yang menyukai kegiatan olahraga wisata air ini ataupun bagi anda yang ingin mencoba arung jeram sebagai pemula. Arung jeram adalah kegiatan olahraga yang berhubungan dengan alam, yakni sungai – sungai berarus liar. Membangkitkan adrenalin serta ketegangan saat di tengah arus deras, tetapi juga menyenangkan dan melepas penat kegiatan sehari – hari anda.
Ketika melintasi jeram, berteriaklah dengan keras sepuasnya karena itu adalah sah – sah saja. Nah, sebelum berarung jeram, simak tips berikut.

Kondisi Fit
Anda tentunya harus memiliki kondisi yang sehat dan fit saat mengikuti kegiatan arung jeram. Apabila anda merasa ragu dengan kemampuan mengikuti kegiatan arung jeram atau kesehatan tidak mendukung maka sebaiknya cek kesehatan terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan ini.

Ikuti Instruksi
Sebelum memulai pengarungan, anda akan diberikan instruksi. Mulai dari apa yang harus dilakukan jika anda terlempar keluar dari perahu dan bagaimana berusaha agar tetap aman. Ikutilah semua instruksi pemandu. Jika Aada tetap terlempar keluar perahu maka berenang akan lebih mengasyikan dalam pengarungan anda!

Kamera Anti Air
Tidak dianjurkan untuk membawa video rekam atau kamera saat pengarungan. Karena akan mudah rusak bila terkena air. Kecuali jika anda memiliki kamera khusus untuk kegiatan outdoor yang anti air. Pengelola arung jeram biasanya menyiapkan tenaga fotografer yang akan mengabadikan kegiatan pangarungan anda. Selanjutnya anda dapat dilihat atau dipesan setelah selesai pengarungan.

Apabila Tak Bisa Berenang.
Anda yang tidak dapat berenang? Maka anda tidak dianjurkan mengikuti kegiatan arung jeram pada sungai yang memiliki tingkat kesulitan class 4 atau class 5. Cukuplah menikmati jeram dengan mengenakan pelampung. Pilih sungai dengan tingkat kesulitan class 2 dan class 3.

Kacamata
Untuk anda yang berkacamata, disarankan untuk memberikan pengait tali pada kacamata agar tidak terlepas.

Krim Tabir Surya
Saat anda menggunakan krim tabir surya ( sunscreen ) maka jangan gunakan di kening. Sebab, saat terkena air akan berbahaya bila terkena mata. Jangan juga menggunakannya pada kaki bagian belakang. Hal ini dapat menyebabkan terpeleset.

Alas Kaki
Tidak dianjurkan mengenakan sandal. Sandal tidak memberikan proteksi bahkan sedikit menyulitkan bila dipakai berenang. Kenakanlah sepatu olahraga atau sandal gunung. Lebih bagus bila anda memiliki sepatu khusus untuk kegiatan arung jeram akan lebih baik lagi.

Pakaian
Dianjurkan pula untuk mengenakan pakaian dari bahan synthetic fleece, polypro, capilene atau wol pada bagian dalamnya. Jangan mengenakan pakaian dari bahan katun. Bahan ini akan membuat anda kedinginan saat basah.

Wet Suit
Saat cuaca panas dengan suhu air dingin disarankan mengenakan wet suit. Sementara saat cuaca dingin dan suhu air dingin pada sungai class 5 kenakan wet suit dikombinasi dengan jaket khusus. Berbeda jika cuaca hangat dan suhu air yang tidak terlalu dingin. Sebaiknya kenakan pakaian olahraga dan t – shirt saja.

ALASAN MENGAPA RAFTING DI SONGA PROBOLINGGO

Rafting Songa di Sungai Pekalen sangat mengasyikkan lho…

Sudah pernah berarung jeram? Bila Anda belum pernah mencoba untuk Rafting di Pekalen, tentu tidak akan mendapatkan kisah sebuah perjalanan yang menyenangkan. Dan juga tidak akan mendapatkan besarnya manfaat dari kegiatan tersebut untuk mengembangkan potensi diri. Menyusuri arus deras kebanyakan orang menganggap suatu kegiatan yang berpotensi bahaya. Tidak salah tetapi juga tidak benar, karena rafting bukan olahraga yang membahayakan.

Rafting atau Arung jeram di Pekalen selain sebagai olahraga yang akan memberikan manfaat kesehatan secara fisik ternyata juga mampu meningkatkan mental seseorang. Bahkan manfaat secara mental jauh lebih besar dari manfaat kesehatan fisik. Dengan berarung jeram, kita seperti di ajak melupakan rutinitas yang membosankan.

Dalam tinjauan psikologi, meluangkan waktu dari sesuatu yang monoton walau sedikit bisa menyegarkan kembali pikiran kita. Sehingga kita bisa membunuh tekanan kerja yang sehari – hari memacu kita untuk terus menampilkan performance terbaik kita.

Kondisi alam yang menenangkan saat pengarungan, akan membuat kita berpikir jika dunia ini sangat indah, dan penuh kedamaian. Hidup tidak selayaknya hanya mengejar materi, tapi juga menikmati keindahan yang di tawarkan oleh Sang Pencipta melalui karya – Nya yang luar biasa. Melalui arung jeram, akan terungkap sisi dunia yang tersembunyi dan cantik. Temukan momen ini di Rafting Songa di Pekalen.

Juga, saat arus sungai menghadang sepanjang pengarungan, membuat kita harus selalu waspada menghadapi segala kemungkinan. Arungilah saja, tanpa rasa takut. Tumbuhkan sikap berani dalam bertindak. Tentunya juga memperhatikan momen yang tepat. Saat seseorang berarung jeram, sebenarnya olahraga ini sedang membuka pintu semua potensi yang melekat pada diri manusia.

Arung jeram merupakan kegiatan kelompok bukan kerja individu. Saat berarung jeram nanti Anda akan dituntut memiliki kesadaran untuk bekerjasama dengan orang lain. Saling percaya jika semua ikut terlibat, bukan karena kemampuan seseorang yang menonjol.

Kegembiraan psikis tidak berakhir ketika perjalanan sudah selesai. Studi telah membuktikan bahwa berpikir atau berbicara tentang peristiwa dari suatu kegiatan petualangan seperti arung jeram sungai menciptakan efek yang sama seperti melakukan kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, setelah perjalanan berakhir dan ‘kehidupan nyata’ mulai lagi, pikiran tentang wisata akhir pekan yang menyenangkan akan terus membawa manfaat menghilangkan stres yang sama seperti yang terjadi ketika Anda sedang berada di sana.

Setiap mengenang sesuatu perjalanan yang pernah kita lakukan sebelumnya dengan membicarakan secara menggebu – gebu ke teman kerja, keluarga, maupun orang yang baru kita kenal, justru akan meningkatkan kesehatan psikologis seseorang dalam waktu yang lama. maka, cobalah berarung jeram sekarang juga untuk mendapatkan perjalanan yang menyenangkan dan nantinya akan Anda kenang. Percayalah...

SONGA RAFTING Lokasi Wisata Arung Jeram Sungai Pekalen Probolinggo


Sungai Pekalen Atas ini masih sama terletak di desa Ranu Gedang, kecamatan Tiris, kabupaten Probolinggi, propinsi Jawa Timur. Dinamakan desa Ranu Gedang, karena di desa ini banyak terdapat pohon pisang (dalam bahasa jawa pisang disebut Gedang). Pekalen Atas memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk berarung jeram dibandingkan dengan Pekalen Bawah. Bersumber dari mata air Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan dengan lebar sungai rata-rata 5-20 meter dan kedalaman air kurang lebih 1-3 meter.

Jarak pengarungan dari Start-Finish kurang lebih 12 kilometer yang ditempuh selama 3,5 jam. Jumlah jeram sekitar 50 buah seperti Welcome, Batu Jenggot, Pandawa, Rajawali, Xtravaganza, KPLA, Tripple Ace, The Fly Matador, Hiu, Cucak Rowo, Long Rapid, Good Bye. Ada pula Jeram Inul, disebut demikian karena untuk melewati jeram itu, setiap peserta harus “bergoyang bak Inul”. Tingkat kesulitan arung jeram disini yaitu grade II sampai III+.

Untuk menemukan lokasi basecamp dari Songa tidaklah begitu sulit karena dari jalan raya Probolinggo tinggal melihat papan petunjuk besar yang terletak di pinggir jalan. Dari jalan raya ini harus menempuh jarak sekitar 15 km untuk sampai ke basecamp. Sayangnya kondisi jalan menuju kesana tidak begitu bagus, sehingga mau tidak mau memaksa para pengunjung terlebih dahulu harus berarung jeram melawati jalan akses yang berlubang-lubang. Perjalanan dari jalan raya sampai ke basecamp Noars ini memakan waktu sekitar 1 jam.

Tiba di base camp, peserta akan dipersilahkan dulu beristirahat sejenak sambil disuguhi makanan kecil berupa pisang rebus dan minuman yang dinamakan Poka, yang terbuat dari teh dicampur jahe, keningar dan kayu manis. Diberi kesempatan juga untuk berganti pakaian dengan pakaian yang memang siap untuk basah karena pasti akan terciprat derasnya air sungai. Para penikmat wisata arung jeram dilengkapi pelindung keselamatan seperti helm dan jaket pelampung, serta dipandu oleh seorang guide yang telah terlatih dan berpengalaman. Perahu karet yang dipakai adalah jenis inflatable raft yang memang diperuntukkan untuk melewati jeram dengan aman karena berisi udara yang dapat meredam benturan antara badan perahu dengan bebatuan jeram.

Untuk menuju ke lokasi, peserta akan dinaikkan mobil pick-up terbuka. Dengan posisi berdiri dapat menampung sekitar 12 orang dan harus berpegengan erat di pegangan pinggir mobil karena jalan yang dilalui lumayan menanjak naik turun. Sayangnya sesudah turun dari mobil, peserta masih harus menyusuri jalan setapak yang lumayan jauh dan curam, sehingga stamina banyak terkuras disini. Malahan dapat dikatakan capeknya disini bukan karena arung jeramnya tetapi karena jalannya ini. Mungkin ini yang perlu diperhatikan pihak operator.

Start point dari arung jeram ini berada di dusun Angin-angin, Desa Ranu Gedang. Di tengah-tengah perjalanan akan berhenti di Rest Area Kedung Adem-adem dimana peserta sekali lagi akan dijamu dengan minuman Poka, STMJ dan sajian pisang goreng. Sungguh pas dinikmati di tengah dinginnya deburan air sungai Pekalen. Finish point-nya terletak di Dusun Gembleng, Desa Pesawahan.

Selama perjalanan peserta akan disuguhi indahnya 7 air terjun (diantaranya bernama Air Terjun Angin-angin), goa-goa kelelawar dan struktur batuan alami. Sungguh menakjubkan air terjun yang ada disana. Masih begitu alami dan airnya masih begitu jernih dan segar. apalagi oleh guide-nya, peserta sengaja diberhentikan tepat di bawah derasnya guyuran air terjun. Dijamin semua peserta akan langsung dapat merasakan segar dan derasnya guyuran air terjunnya. Goa kelelawarnya pun masih begitu lengkap dengan ratusan kelelawar yang sekali-kali memekik dan beterbangan kesana-kemari. Bau anyir dari kelelawar dan kotorannya begitu terasa ketika melewati sana. Terdapat pula tempat untuk terjun bebas dari ketinggian sekitar 5 meter. Tempat yang pas untuk melepaskan ketegangan.

Berarung jeram disini memang begitu menyenangkan. Dijamin rasa penat dan capek pun hilang begitu melihat keindahan dan merasakan serunya ber-arung jeram di sini. Suasananya pun begitu tenang sehingga membuat kita tidak habis-habis mengagumi ciptaan Tuhan ini. Jalur setelah Finish Point belum dibuka karena terlalu terjal, sempit dan berbatu sehingga tidak dapat dilalui oleh perahu. Tim Noars sudah mencoba jalur tersebut tapi masih dirasakan terlalu berbahaya untuk pemula jadi belum bisa dijadikan rute umum.

Untuk kembali ke basecamp peserta kembali harus menyusuri jalan setapak dan dinaikkan lagi ke mobil pickup. Sesampainya di basecamp peserta dapat segera membersihkan badan dan berganti pakaian. Sesudah itu semua, sajian yang menggoda selera siap menggoda. Tempe, tahu dan ikan penyet, urap-urap dan lodeh siap mengenyangkan perut para peserta yang energinya begitu terkuras setelah berarung jeram.
Ingin mencoba!!!!!
Silahkan Hubungi kami di (031) 71453654, 081357225708, 0817585446, 081515512808
Atau kunjungi SONGAdventure

Tingkat kesulitan sungai untuk arung jeram (rafting)

Tingkat kesulitan sungai di kegiatan arung jeram, di bagi dalam kelas atau grade, mulai dari grade I sampai grade VI, mulai dari sungai ” tingkat mudah ” hingga sungai ” sangat berbahaya ” ( American White Water Affilitation = AWWAS ).


Dan berikut ini kelas – kelas atau grade – grade tingkat kesulitan sungai untuk arung jeram.
  • Kelas I ( Easy ) : Air sungai mengalir tenang dan kadang-kadang diiringi riam kecil. Jarang dijumpai rintangan seperti batu, pusaran air atau air terjun. Scouting ( pengintaian ) untuk menentukan lintasan tidak perlu dilakukan. Self rescue ( menyelamatkan diri ) sangat mudah untuk dilakukan.
  • Kelas II ( Novice ) : Air sungai dengan ombak tidak terlalu tinggi. Jarak antar batu besar agak renggang. Scouting masih tidak perlu dilakukan. Self rescue masih mudah dilakukan.
  • Kelas III ( Intermediate ) : Riam – riam diiringi gelombang – gelombang yang tidak terduga. Manuver dibutuhkan untuk dapat menghindari batu atau hole. Scouting untuk menentukan lintasan sangat membantu bagi yang belum berpengalaman. Untuk yang sudah berpengalaman dapat melakukan scouting tanpa menghentikan perahu. Kadang – kadang team rescue harus siap siaga ditepi sungai. Self rescue masih dapat dilakukan.
  • Kelas IV ( Advance ) : Jeram sulit dan sambung – menyambung. Gelombang air bisa mencapai 2 meter dengan variasi kelokan cukup tajam. Posisi batuan berdekatan dan cukup berbahaya dan arusnya liar. Scouting dan manuver cepat dan terlatih sangat diperlukan . Medan cukup potensial untuk kecelakaan. Self rescue sulit dilakukan dan tim rescue sangat perlu dalam pengarungan.
  • Kelas V ( Expert ) : Kesulitan tinggi mempunyai riam yang panjang dan liar serta sambung – menyambung. Arus lebih deras dengan jeram yang berbahaya ditambah batu – batu yang besar dan sungai yang sempit. Di butuhkan manuver rumit dan cepat agar dapat melaluinya. Self rescue tidak mungkin dilakukan, bila terjadi kecelakaan, river rescue sangat sulit untuk dilakukan meski oleh yang ahli. Scouting merupakan keharusan tapi sering kali sulit dilakukan.
  • Kelas VI ( Extreme ) : Kelas dengan kesulitan dan bahaya yang sangat ekstrim. River rescue tidak mungkin dapat dilakukan. Untuk pengarungan dibutuhkan persiapan ynag sangat cermat. Secara umum kelas ini tidak dianjurkan untuk diarungi. Sungai pada kelas ini dapat dapat mengalami penurunan grade atau kelas menjadi kelas V apabila sungai ini telah berhasil diarungi secara aman. Setiap sungai memiliki banyak kelas tergantung keadaan karakteristik dan volume airnya.

Istilah-istilah dalam arung jeram

Arung jeram, kegiatan bersentuhan dengan alam yang menyenangkan bagi penggiat alam bebas, walau kadar bahayanya cukup tinggi, tetapi dengan menguasai tehnik dan mengenal jenisnya, maka segala hal yang berbau resiko bisa di minimalisir. Nah apa saja jenis arung jeram itu?
Ini sedikit penambah pengetahuan tentang istilah dalam arung jeram ( Rafting ).
  • Edy atau edies adalah kondisi air yang tenang di pinggir sungai. Edy terbentuk karena adanya batuan, belokan dipinggir sungai ataupun pada ujung hilir delta sungai atau ada batuan besar di pinggir sungai. Adanya batuan tersebut mencegah arus besar melewati jalurnya sehingga air tenang. Penjelasan mudahnya jika biasanya arus mengalir dari hulu ke hilir maka arus edy mengalir dengan arah yang berkebalikan yaitu dari hilir ke hulu. Tidak hanya itu, pada ujung hulu, aliran ini tertahan oleh batuan besar / halangan lain misalnya pondasi kaki jembatan di tengah sungai atau bibir sungai itu sendiri ( pada belokan sungai ). Edy banyak dimanfaatkan untuk istirahat, parkir perahu, karena bentuk alirannya yang berlawanan arah dan adanya penahan pada ujung aliran membuat perahu tidak terus hanyut ke hilir.
  • Drop, terbentuk karena terjadi penurunan dasar sungai seperti bentuk tangga/undak menurun pada dasar sungai tetapi tidak terlalu besar. Jika beda ketinggiannya terlalu besar ( seperti air terjun kecil maupun besar ) disebut hidrolik, dan ini bisa berbahaya karena ada tekanan besar ke dasar sungai sebelum aliran dilemparkan lagi ke permukaan terus ke hilir. Aliran ini dapat membuat perahu tersedot ke dalam air.
  • Double drop, terbentuk karena arus sungai melewati atau melampaui batuan besar. Disebut double drop karena bentuk arus yang menyerupai terjunan besar dan berurutan. Double drop dapat membuat perahu kehilangan keseimbangan. Jika perahu tanpa kayuhan melalui double drop yang besar, perahu bisa tertarik terus ( tertahan) dan tidak bisa keluar. Untuk dapat melewati double drop dengan aman dan nyaman, para rafter harus mengikuti perintah skipper atau pemandu sungai.
  • Standing wave, arus yang bentuknya menyerupai gelombang laut. Meski tidak besar dan tinggi namun dapat memaksa perahu melompat – lompat dan mengayun ke depan dan ke belakang. Arus semacam ini akan lebih seru jika dilalui dari depan, namun demikian banyak harus dihindari bila datangnya dari arah samping, karena besar kemungkinan menyebabkan perahu terbalik. Arus semacam ini tetaplah liar karena jarak dan irama gelombang yang tak terukur. Saat perahu masuk jeram sempit, arus yang dibentuk oleh benturan – benturan dinding sungai atau batuan besar di kanan kiri jalur, akan sangat mengasyikkan meski harus tetap diwspadai, contohnya Jeram Budil Progo Bawah dan Jeram Godbless Pekalen Bawah. Standing wave yang rata dan panjang dapat dinikmati di Sungai Serayu dan Progo Bawah saat musim hujan tiba. Jika perahu jatuh di kawasan standing wave, yang paling penting untuk diperhatikan adalah tidak panik. Prinsip yang tetap harus dipegang adalah membelakangi arus dan kaki dinamis.
  • Turbulence, merupakan gelombang berpusar di bawah permukaan air yang biasanya terbentuk karena kedalaman sungai yang dihiasi batuan besar atau jatuhnya air dari ketinggian sebelumnya, misal air terjun atau air jatuh dari dam. Pusaran air akan menyedot perahu jika perahu tidak mempunyai daya dorong ke depan. Oleh karenanya, “dayung kuat” adalah perintah skipper untuk menghindari jebakan turbulensi di bawah jeram. Jebakan turbulensi cukup berbahaya jika para rafter terjatuh di dalamnya, karena biasanya badan tidak bisa keluar dari jebakan ini. Jeram akan terus menyedot badan perahu, sehingga sebaiknya para rafter justru harus mengikuti arus bawah dan jangan dilawan. Kemudian buat formasi bola, yaitu tekuk tubuh dalam – dalam, setiap orang saling memegang dan merangkul sehingga membentuk bola hingga perahu terdesak ke dasar sungai. Begitu mendapat pijakan, langsung jejakkan perahu ke atas sekuat mungkin agar menuju permukaan.
  • Undercut, merupakan arus memotong yang sangat ditakuti di setiap kegiatan arung jeram, meski para rafter tidak selalu menemuinya di semua sungai. Banyak yang berpendapat bahwa apapun yang masuk ke dalam arus undercut tidak akan bisa keluar, termasuk manusia. Di permukaan undercut terlihat seperti pusaran ringan, namun sebenarnya arus ini berputar cukup keras di bagian dalam. Di lapangan, bentuk spesifik undercut sulit untuk diprediksi kecuali ketika sungai surut atau kering. Selain turbulensi arus yang kuat, faktor lain yang membuat perahu sulit keluar dari undercut adalah adanya halangan berupa akar pohon ( jika letaknya di pinggir sungai ), tonjolan – tonjolan batu tak beraturan, dan entrapment ( jebakan ). Bentuk undercur yang dalam dan panjang sering disebut saringan karena benda apa pun yang masuk ke dalamnya, sekalipun bisa keluar, akan keluar dalam bentuk serpihan – serpihan seperti habis dicincang. Namun bila terjebak di arus undercut yang tidak terlalu dalam, para rafter bisa keluar dengan menggunakan teknik bola atau renang hole.

WISATA RAFTING PACET MOJOKERTO

Fenomena wisata arung jeram (rafting) semakin hari menjadi sebuah gaya hidup (life style) bagi kebanyakan masyarakat Indonesia khususnya yang berdiam diri di daerah perkotaan.

Kegiatan rafting atau arung jeram sudah bukan menjadi kegiatan yang khusus sebagian kelompok saja, akan tetapi sekarang telah menjadi hiburan bagi semua orang baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki atau perempuan.

Akan tetapi beberapa tempat wisata arung jeram, khususnya di wilayah Jawa Timur letaknya lumayan jauh dari kota-kota besar di wilayah Jawa Timur.

Oleh karena itu, mulai tanggal 01 Maret 2010, telah hadir pendatang baru dalam dunia wisata rafting di Jawa Timur, yaitu OBECH Wilderness Experience (dibaca : Obek).

Jika dilihat dari namanya OBECH Wilderness Experience memang baru, akan tetapi sebenarnya aktor-aktor yang berada di balik nama OBECH Wilderness Experience adalah para pemain lama yang sudah berpengalaman di dunia wisata rafting.

OBECH Wilderness Experience beroperasional di Sungai Kromong dan ber-basecamp di Kawasan wisata alam Bandulan Pacet, Mojokerto, OBECH Wilderness Experience hadir untuk para masyarakat yang ingin ber-rafting ria tanpa harus melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya hanya untuk merasakan wisata rafting.
Dengan berdiri di areal basecamp seluas 2 hektar, OBECH Wilderness Experience juga telah dilengkapi camping ground area lengkap dengan perlngkapan tenda, kamar ganti/kamar mandi yang representatif, pendopo, serta outbound area lengkap dengan fasilitas wahana outbound untuk orang dewasa maupun anak-anak.

Selain itu beberapa program kegiatan yang di tawarkan sebagian besar berbasis pada alam bebas, oleh karena itu OBECH Wilderness Experience memang sangat cocok bagi anada yang ingin mendapatkan pengalaman di alam liar sekitar Pacet, Mojokerto.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi :
Hotline : (031) 7145 3654, 081515512898, 081357225708, 0817585446

SEJARAH OUTBOUND

Outward Bound adalah ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh Kurt Hahn yang telah bertahan dan berkembang selama lebih dari enam puluh tahun. Fakta Ini dapat dikatakan luar biasa karena begitu banyak metode pendidikan yang muncul dan tenggelam selama periode ini.

Apakah karena konsep ini sangat mudah beradaptasi dan dapat diterapkan pada dunia edukasi secara masal atau karena pemikiran dan filosofi dari konsep metode semacam outbound ini adalah abadi dan memiliki daya tarik universal? atau mungkin kedua faktor tersebutlah yang membuat metode ini menjadi populer dan terus berkembang.

Yang jelas sang penemu metode outward bound atau lebih dikenal outbound training , Kurt Hahn telah meninggal pada tahun 1974 tetapi pengaruhnya dalam Outward Bound dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini. Beliau lebih menekankan tercapainya tujuan daripada melatih fokus, dengan menggunakan cara yg sangat fleksibel, beragam dan sangat adaptatif. Begitu pula dengan metode Outbound Training, dengan programnya yang boleh dikatakan “tidak lazim”

Kisah Sang Penemu Outbound
Kurt Hahn lahir di Jerman pada tahun 1896, putra seorang industrialis Yahudi kaya, tapi ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris sebagai warga negara Inggris. Sementara ia masih di SMA tahun 1902, ia menghabiskan liburan musim panas di Dolomites dengan teman-teman dari Abbotsholme, sebuah sekolah negeri Inggris. Selama rentang perjalanan ini, dalam sebuah diskusi tentang sistem sekolah umum Inggris, ketertarikan mengenai dunia pendidikan pertama kali masuk ke dalam benak Hahn. Hal ini menyebabkan ia menjadi terobsesi, kemudian ia mulai mendalami filsafat pendidikan dan sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato, Baden Powell, Cecil Reddie, Dr Arnold dari Rugby, Herman Lietz dan lain-lain.

Pada tahun 1904, saat ia masih muda, Hahn terkena “sunstroke” yang cukup parah sehingga membuatnya cacat permanen namun disinilah ia merasakan ketegaran karena ia memiliki semangat dan keberanian untuk bertahan hidup yang sangat tinggi. proses pemulihan diri ini dimanfaatkannya untuk mempelajari filsafat pendidikan secara lebih mendalam dan merumuskan sistem pendidikan yang hingga saat ini menjadi sangat populer.

Salah satu prinsip hidupnya yang ia pegang teguh sejak saat itu adalah, “ketidakmampuan Anda adalah Peluang Anda”, yaitu mengubah Tantangan menjadi Keuntungan, dengan cara selalu melakukan hal yang benar, terbaik dan bermanfaat meskipun dalam keadaan yang dirasakan sangat sesulit apapun.
Filsafat pendidikan Hahn adalah perpaduan dari apa yang dianggap sebagai ide terbaik yang diambil dari berbagai sumber. Menurutnya, pendidikan adalah seperti pengobatan, metode pengobatan yang ada pada saat ini adalah hasil penemuan dan penyempurnaan dari metode metode terdahulu, jika anda datang ke seorang ahli bedah umum dan meminta untuk membedah usus anda dengan cara yang terbaik dan benar, pasti dokter ahli bedah umum tersebut akan menyarankan anda untuk datang ke ahli bedah yang lebih ahli mengenai usus.

Jadi menurut Hahn, tidak ada yang istimewa dan baru dari metode “temuannya”, karena menurut Hahn, ia hanyalah mengumpulkan, merumuskan kemudian mengemasnya dengan cara yang dianggapnya paling sesuai dengan pengalaman atau proses hidupnya pada masa itu. Beliau menganggap, lebih baik meminjam sebuah ide atau metode yang sudah teruji dan terbukti ketimbang harus mencari dan berkesperimen dengan metode baru.

Kunci keberhasilan Hahn adalah, ia berhasil merangkum, mengambil dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan di dunia, menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik. Hahn memiliki keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan potensi dan kekuatan spiritual serta kemampuan untuk membuat penilaian yang benar mengenai nilai hidup dan moral. Dalam perkembangan hidupnya, seseorang itu kehilangan kekuatan spiritual ini dan kemampuan untuk membuat penilaian moral karena, apa yang Hahn sebut, diseased society dan the impulses of adolescence.

Oleh karena itu, Hahn terobsesi oleh dekadensi moral atau penyakit sosial yang dia amati di masyarakat, dan sangat tergerak untuk mencari solusinya, beberapa “penyakit” tersebut misalnya seperti :
  • Penurunan tingkat kebugaran karena adanya sarana transportasi modern, pada saat itu lokomotif atau mesin
  • Penurunan memori dan imajinasi karena bingung, waswas, stress, gelisah akibat dampak dari modernisasi
  • Penurunan tingkat keterampilan dan perhatian karena melemahnya tradisi dan budaya yang positif serta keahlian
  • Penurunan disiplin diri karena ketergantungan pada obat-obat perangsang dan obat penenang
  • Penurunan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama karena masing masing sibuk dan egois dengan gaya hidup modernnya
Sebagai bagian dari perhatiannya terhadap kekuatan dan kemampuan fisik adalah, ia percaya bahwa setiap manusia memiliki bakat kemampuan fisik, baik bakat fisik alamiah maupun ketidakmampuan fisik alamiah, misalnya seperti cacat fisik. Keduanya memiliki kelebihan dan memberikan kesempatan: satu untuk mengembangkan kekuatan dan yang lainnya untuk mengatasi kelemahan.

Inilah yang menjadi prinsip atau pegangan Hahn’s berikutnya yaitu, “Ada banyak kelebihan pada diri anda daripada yang anda pikirkan dan bayangkan.

Tujuan Hahn adalah untuk menyediakan wahana ideal untuk mengaktifkan kesadaran dan potensi kekuatan tersebut, sehingga setiap orang dapat menemukan kesempurnaan jati diri manusianya dan salah satu wahana yang ia buat adalah Outward Bound atau lebih populer di Indonesia dengan istilah Outbound Training.

OUTBOUND TRAINING ADALAH…..

Anda suka jalan-jalan ke alam bebas ?
Bersyukurlah jika Anda merupakan orang yang punya hobi asyik ini. Bersahabat dengan alam ternyata dapat menjadi tes psikologi yang ampuh bagi seseorang. Dewasa ini, kegiatan belajar bersama alam terbuka marak ditawarkan. Pergilah keluar rumah, ke alam terbuka. Rasakan bagaimana ketika kita berinteraksi baik dengan alam sekitar maupun sesama manusia, kita bisa mengambil banyak pengalamandan pelajaran berharga. Sebuah Pengalaman yang akan diterapkan sebagai konsep belajar dan membuka diri sendiri. Konsep inilah yang dianggap sanggup untuk merangsang banyak aktivitas kita sehari-hari.
Belakangan bila Anda jeli, ternyata tidak hanya dunia pendidikan saja yang mencoba untuk menggunakannya dalam kurikulum pembelajarannya, tapi juga banyak perusahaan yang tertarik untuk mencicipi program belajar ke alam terbuka. Meningkatnya permintaan akan model pelatihan ini berakibat banyak bermunculan operator outbound baru. Lambat laun karena tidak semua operator mengerti dan paham secara jelas mengenai outbound training akhirnya masyarakat awam terlanjur rancu dengan istilah outbound training. Banyak penyedia jasa maupun pengguna jasa berbasis aktivitas tali-temali (ropes course) menyebut kegiatannya sebagai outbound training.

Sementara itu, banyak pula yang menyebut kegiatan rekreasi (outing) dengan outbound, hanya karena beberapa jenis permainan yang biasa digunakan dalam pelatihan berbasis kegiatan di alam terbuka (outdoor-based) dimainkan pada acara itu. Di lain pihak, ada yang menyebut pelatihan berbasis kegiatan di alam terbuka sebagai outbound training.

Apa yang dimaksud Outbound Training ?
Tentu kita pernah mendengar kata ‘Outbound Training‘ tapi tidak banyak diantara kita yang tahu apa itu outbound training. Secara mudah outbound training dapat diartikan sebagai salah satu metode pelatihan yang menggunakan alam sebagai media pembelajarannya. Apa yang disebut sebagai outbound training oleh mereka yang menggunakan alam terbuka sebagai media belajar, sebenarnya lebih tepat jika disebut pelatihan berbasis kegiatan di alam terbuka (outdoor-based training) dengan mengedepankan pendekatan belajar dari pengalaman (experiential learning).
Uraian yang disampaikan Wien tadi disetujui oleh Handriatno Waseso dari RAKATA—salah satu operator pelatihan di alam terbuka. Katanya, dalam literatur belajar dari pengalaman tak pernah dikenal istilah outbound training. ”Yang ada itu, outdoor based training. Mungkin salah kaprah ini karena operator pertama yang memasarkan pelatihan model ini di Indonesia adalah Outward Bound Indonesia (OBI). Karena keseringan disebut akhirnya keluar istilah outbound training,” tutur Handriatno mencoba meraba awal mula salah kaprah tadi.

Outbound training merupakan jenis latihan di alam terbuka (outdoor) untuk pengembangan diri (self development) yang disimulasi melalui permainan-permainan edukatif (educative game) baik secara individual maupun kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, berpikir kreatif, rasa kebersamaan, tanggung jawab, komunikasi, rasa saling percaya, dll. Training dalam Outbound dapat diikuti oleh semua kalangan dan semua usia dari anak-anak sampai dewasa. Setiap game outbound mempunyai tujuan-tujuan yang disesuaikan seperti : team building, communication skills, problem solving motivating, challages, dll

Secara singkat, Claxton (1987) mengemukakan bahwa yang disebut experiential learning (EL) adalah proses belajar di mana subjek melakukan sesuatu—bukan hanya memikirkan sesuatu. Ditinjau dari pengertian ini, maka apa yang dilakukan peserta belajar, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas, dapat disebut sebagai EL.

Pepatah mengatakan bahwa ”pengalaman adalah guru yang paling baik”. Makna yang sama telah dikemukakan oleh Confucius beberapa abad lalu. Dia mengatakan bahwa: ”aku melakukan, maka aku memahami”.Lebih jauh Wien memaparkan bahwa kegiatan EL itu tak terbatas belajar di alam terbuka. ”Cakupannya bisa dari bercocok tanam sampai ke conflict resolution. Dari assessment (psikologis) sampai ke perkembangan remaja. Dari skill training sampai ke model-model teori.” Malahan sebagian besar orang menyebut bahwa semua jenis pendidikan adalah EL.
Yah… memang dengan banyak bermunculannya pendapat dari banyak orang mengenai apa itu sebenarnya Outbound Training. Agar tidak terjadi kesimpang siuran mengenai informasi ini ,maka ada baiknya disimak apa itu pengertian Outbound Training dari seorang pakar Psikologi yang lebih sering dikenal sebagai “Professor” Outboundnya Indonesia yaitu Prof. Dr. Djamaludin Ancok menurut beliau outbound training adalah ; salah satu bentuk kegiatan yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas adalah pembentukan kerja sama tim yang dilakukan melalui outbond training di alam terbuka.

Namun terlepas dari semua perbedaan pola pikir kita mengenai metode pelatihan ini, kita sepenuhnya sadar sedikit banyak metode outbound training telah merubah banyak karakter anak bangsa ini. Semua kembali ke kita masing2 akan mengartikan apa outbound training ini, yang penting porses membangun karakter anak bangsa ini dengan metode outbound training jangan sampai berhenti