Hal ini sesuai dengan tema Hari Air Dunia 2012 “Ketahanan Air dan Ketahanan Pangan.”
Selain upaya bersifat teknis struktural melalui pembangunan sarana
dan prasarana, diperlukan kampanye untuk penanganan masalah pengolahan
sumber daya air untuk memancing kesadaran masyarakat. Dibutuhkan juga
perubahan paradigma, bahwa masalah sumber daya air menjadi urusan semua
individu.
Hal tersebut mulai tampak dengan semakin meningkatnya peran
masyarakat melalui partisipasi aktif, swadaya, dan advokasi kontribusi
dunia usaha dalam bentuk corporate social responsibility (CSR). Sedangkan dari kubu Pemerintah dengan meningkatnya pengalokasian APBD untuk bidang SDA.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak
ketika membuka pameran Peringatan Hari Air Dunia XX di kompleks kantor
Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta, Kamis (3/5). Hari Air Dunia 2012
mengambil tema “Ketahanan Air dan Ketahanan Pangan” akan berlangsung selama tiga hari mulai dari Kamis (3/5).
Pameran tahun ini diisi oleh booth-booth dari Satuan
Administrasi Pangkal (Satminkal) Kementerian PU. Diramaikan juga dengan
partisipasi dari pelaku industri konstruksi dan beberapa perguruan
tinggi. “Pameran merupakan salah satu bentuk upaya nonteknis dan forum
temu pemangku kepentingan. Khususnya untuk mengomunikasikan secara
visual mengenai hal-hal yang telah dan akan dilakukan terkait
pengelolaan sumber daya air,” ujar Hermanto.
“Tema Ketahanan Air dan Ketahanan Pangan menjadi sangatlah
kontekstual dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat (Indonesia),”
kata Hermanto lagi.
Dari data laporan Direktorat Hidrologi dan Kualitas Air-Dirjen SDA
Kementerian PU per 10 April 2012 disebutkan, upaya mengantisipasi
ketersediaan air bersih untuk di perkotaan dan pedesaan lewat dua cara.
Yaitu dengan memperkenalkan teknologi pemanenan air hujan serta jaringan
penangkap aliran permukaan. Terutama pada daerah-daerah yang seringkali
dilanda krisis air bersih karena kondisi alam kering.
Serta dengan meningkatkan kapasitas resapan air pada beberapa wilayah
yang kondisi tanahnya memungkinkan terjadinya resapan air. Misalnya
dengan membuat sumur-sumur resapan air hujan guna meningkatkan
ketersediaan air tanah sekaligus mengurangi beban jaringan drainase.
(Gloria Samantha)
(Gloria Samantha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar