Sabtu, 19 Mei 2012

Pengolahan Air Jadi Tanggung Jawab Semua Individu


kulit, air, rusak

Hal ini sesuai dengan tema Hari Air Dunia 2012 “Ketahanan Air dan Ketahanan Pangan.”

Selain upaya bersifat teknis struktural melalui pembangunan sarana dan prasarana, diperlukan kampanye untuk penanganan masalah pengolahan sumber daya air untuk memancing kesadaran masyarakat. Dibutuhkan juga perubahan paradigma, bahwa masalah sumber daya air menjadi urusan semua individu.
Hal tersebut mulai tampak dengan semakin meningkatnya peran masyarakat melalui partisipasi aktif, swadaya, dan advokasi kontribusi dunia usaha dalam bentuk corporate social responsibility (CSR). Sedangkan dari kubu Pemerintah dengan meningkatnya pengalokasian APBD untuk bidang SDA.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak ketika membuka pameran Peringatan Hari Air Dunia XX di kompleks kantor Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta, Kamis (3/5).  Hari Air Dunia 2012 mengambil tema Ketahanan Air dan Ketahanan Pangan” akan berlangsung selama tiga hari mulai dari Kamis (3/5).
Pameran tahun ini diisi oleh booth-booth dari Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) Kementerian PU. Diramaikan juga dengan partisipasi dari pelaku industri konstruksi dan beberapa perguruan tinggi. “Pameran merupakan salah satu bentuk upaya nonteknis dan forum temu pemangku kepentingan. Khususnya untuk mengomunikasikan secara visual mengenai hal-hal yang telah dan akan dilakukan terkait pengelolaan sumber daya air,” ujar Hermanto.
“Tema Ketahanan Air dan Ketahanan Pangan menjadi sangatlah kontekstual dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat (Indonesia),” kata Hermanto lagi.
Dari data laporan Direktorat Hidrologi dan Kualitas Air-Dirjen SDA Kementerian PU per 10 April 2012 disebutkan, upaya mengantisipasi ketersediaan air bersih untuk di perkotaan dan pedesaan lewat dua cara. Yaitu dengan memperkenalkan teknologi pemanenan air hujan serta jaringan penangkap aliran permukaan. Terutama pada daerah-daerah yang seringkali dilanda krisis air bersih karena kondisi alam kering.
Serta dengan meningkatkan kapasitas resapan air pada beberapa wilayah yang kondisi tanahnya memungkinkan terjadinya resapan air. Misalnya dengan membuat sumur-sumur resapan air hujan guna meningkatkan ketersediaan air tanah sekaligus mengurangi beban jaringan drainase.
(Gloria Samantha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar